Surakarta - Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara haruslah diupayakan secara kreatif dan dinamis. Sebab, Pancasila sebagai ideologi bersifat futuralistik. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang dicita-citakan dan ingin diwujudkan.
Agama dan Pancasila harus diberi pemaknaan nilai dan aktualisasi secara terbuka dan dinamis sehingga dapat menjadi rujukan dan panduan yang mencerdaskan, memajukan, dan mencerahkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam rangka Milad ke 59 Universitas Muhammadiyah Surakarta hadirkan Dr (HC) H Zulkifli Hasan, S.E,.MM ketua MPR RI pada 27 Oktober 2017 bertempat di gedung Moh Djasman Al kindi UMS. Hadir dalam acara tersebut A Dahlan Rais selaku BPH UMS dan PP Muhammadiyah , serta para guru besar UMS , dosen dan ratusan mahasiswa sekolah pascasarjana. Serta orom Muhammadiyah .
Rektor UMS Dr Sofyan Anif M.SI mensyukuri atas prestasi Universitas Muhammadiyah Surakarta pada usia ke 59 ini dapat berkiprah untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. UMS terus meningkatkan prestasinya sebagai perguruan swasta terbaik di Jawa Tengah dan secara Nasional. Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian Milad UMS ke 59 sebagus sebagai Aktualisasi untuk mengatasai tuduhan tuduhan dengan idiologi radikalisme yang semakin marak dalam pemberitaan hoax di masyarakat. Jelasnya.
Zulkifli Hasan, dalam orasinya Mengatakan “yang dimaksud dengan Pancasilais dan Non-Pancasilais yang kini telah menjadi isu nasional. Dia menegaskan bahwa warga Indonesia mendekatkan diri kepada Tuhannya, mereka adalah warga yang Pancasilais
.
Prinsipnya adalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Tuhan dan menolak paham anti Tuhan. Oleh karena itu menyembah Tuhan dan mendekatkan diri kepada Tuhan itu Pancasilais. Itu Jalan mendekatkan diri kepada NKRI, itu jalan untuk mencintai negerinya. Bukan radikal apalagi intoleran.
Ia berharap dalam perilaku sehari-hari kehidupan berbangsa dan bernegara bernafaskan Pancasila. Pancasila adalah perilaku kita, perilaku pemerintah, perilaku Undang-Undang yang berpihak pada kepentingan bersama. Pancasila harus diimplementasikan dalam segala tingkat kehidupan, mulai dari kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, hingga bernegara, dan dalam segala aspek meliputi politik, ekonomi, budaya, hukum, dan sebagainya.
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa Pancasila itu adalah perilaku yang menunjukkan kita sebagai Warga Negara Indonesia. “Pencasila itu adalah perilaku kita, perilaku pemerintah, perilaku negara, perilaku yang berpihak kepada kepentingan bersama, saling menghargai dan mempersatukan kita. Jadi Pancasila itu bukan untuk memecah belah, namun untuk mempersatukan.
Di akhir orasi kebangsaan Zulkifli hasan selaku ketua MPR RI “Saya beserta jajaran MPR menegaskan tekad kami untuk menjadi penjahit kembali Merah Putih, merajut kebinekaan, memperkuat persatuan. Kami percaya inilah tugas sejarah yang sangat besar, yang menjadi tantangan kita sekarang ini. “ Tegasnya, (Laporan Istimewa /Red)
Komentar
Posting Komentar